top of page
  • Gambar penulisycmmentawai

Konflik Koperasi dan Warga, DPRD Mentawai Akan Turun ke Silabu dan Sampaikan ke Dishut Provinsi


Warga Silabu berfoto bersama dengan DPRD Mentawai usai menyampaikan penolakan. (Foto: Patris/Mentawaikita.com)

TUAPEIJAT-Penolakan warga Desa Silabu terhadap Koperasi Minyak Atsiri Mentawai ditanggapi oleh DPRD Mentawai, setelah melakukan pertemuan dengan warga Silabu yang menolak koperasi yang akan menanam serai wangi.

Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok mengatakan terkait aspirasi masyarakat Desa Silabu yang telah mengadukan polemik tersebut ke DPRD Mentawai, pihaknya menyatakan akan melakukan pertemuan dengan pihak Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.

Berita Terkait:

“Kita di DPRD dalam waktu dekat akan ada tim turun ke Silabu kemudian kita akan agendakan ke Dishutprov target kita adalah sesuai permintaan Bapak-bapak bagaimana lahan Bapak-bapak itu keluar dari konsesi areal koperasi atseri, bagaimana kita bebaskan ini agar tidak terjadi konflik,” ujar Yosep, kata Jumat (26/11/2021)

DPRD Mentawai akan mengawal persoalan tersebut. “Kita DPRD juga tidak mau terjadi konflik jangan sampai perusahan mengadu domba kita tidak boleh terjadi, bukan memprovokasi, tetapi inilah kiat-kiat yang dilakukan perusahaan kenapa NGO melakukan penolakan karena yang diuntungkan itu bukan masyarakat tetapi perusahaan, dan selama ini perusahan kayu sudah sekian tahun tidak ada juga kontribusi pembangunan yang diberikan kepada masyarakat,” kata Yosep.

Yosep mengatakan masyarakat jangan sampai menjadi korban karena dampak dari keberadaan perusahaan yang kemudian justru mengeruk kekayaan alamnya. “Kalau kemajuan kita dukung tetapi kalau masyarakat yang dikorbankan kita tidak setuju, masyarakat harus sejahtera, banyak modus sebenarnya mengatasknamakan perkebunan tetapi yang dikejar adalah kayunya. Tidak pernah ada yang berhasil sudah berapa koperasi yang ada di Mentawai," tegasnya.

DPRD Mentawai akan mengawal persoalan tersebut. “Kita DPRD juga tidak mau terjadi konflik jangan sampai perusahan mengadu domba kita tidak boleh terjadi, bukan memprovokasi, tetapi inilah kiat-kiat yang dilakukan perusahaan kenapa NGO melakukan penolakan karena yang diuntungkan itu bukan masyarakat tetapi perusahaan, dan selama ini perusahan kayu sudah sekian tahun tidak ada juga kontribusi pembangunan yang diberikan kepada masyarakat,” kata Yosep.

Yosep mengatakan masyarakat jangan sampai menjadi korban karena dampak dari keberadaan perusahaan yang kemudian justru mengeruk kekayaan alamnya.

“Kalau kemajuan kita dukung tetapi kalau masyarakat yang dikorbankan kita tidak setuju, masyarakat harus sejahtera, banyak modus sebenarnya mengatasknamakan perkebunan tetapi yang dikejar adalah kayunya. Tidak pernah ada yang berhasil sudah berapa koperasi yang ada di Mentawai.

Kata Yosep, kita dulu di YCMM berjuang bersama kawan-kawan bukan kita menolak pembangunan perekonomian tetapi masyarakat jadi korban, pengusaha yang diuntungkan, mereka ambil kayunya dan tinggalkan dampaknya atau bencananya masyarakat yang kena, masyarakat jadi korban.


2 tampilan0 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua
bottom of page